Cukup ini saja
Sesuatu yang
dapat membuktikan rasa ini
Cukup ini saja
Hanya sebuah
perasaan bangga
Bangga akan tanah
kelahiranku
Bangga akan
negeriku
Bangga akan
tumpah darahku
Bangga akan
diriku yang terlahir di sini
Ku pejamkan
mataku
Sembari menikmati
buaian angin
Sekali lagi
bergumam, cukup ini saja
Bukti bahwa ku
bangga jadi anak Indonesia
Kami akakan menyajikan Anda sebuah karikatur. Let's see!
Teman-teman yang
mungkin suka ngomik (bukan obat batuk itu loh!) boleh berbahagia nih! Di sini,
kami akan menampilkan komik asli buatan salah satu siswa terbaik kami! Let’s
see!
Langkah sumbang sindirkan lantai,
Binasa badan bicara tak kawal,
Pinggirkan ketuanan negara tergadai,
Hilang maruah bangsa terjual.
Binasa badan bicara tak kawal,
Pinggirkan ketuanan negara tergadai,
Hilang maruah bangsa terjual.
Tanah ini Tanah Melayu,
Pedagang datang ingin berniaga,
Serahkan budi bukan tanahmu,
Pertahankan negara, pertahankan hak bangsa.
Pedagang datang ingin berniaga,
Serahkan budi bukan tanahmu,
Pertahankan negara, pertahankan hak bangsa.
—————————
Pergi ke kedai tergesa-gesa
Hendak membeli gula Melaka
Malaysia maju rakyat sentosa
Negara aman bebas merdeka
Hendak membeli gula Melaka
Malaysia maju rakyat sentosa
Negara aman bebas merdeka
Sesak sungguh di kaki lima
Penat berjalan sakitlah peha
Malaysia Boleh slogan bersama
Asalkan ada daya usaha
Penat berjalan sakitlah peha
Malaysia Boleh slogan bersama
Asalkan ada daya usaha
Terketar-ketar si penjual roti
Hendak seberang sebatang titi
Berbudi bahasa hormat menghormati
Jadilah warga elok pekerti
Hendak seberang sebatang titi
Berbudi bahasa hormat menghormati
Jadilah warga elok pekerti
Pakai TMNEt jalur lebar
Yuran mahal tak sia-sia
Jalur Gemilang megah berkibar
Simbol perpaduan rakyat Malaysia
Yuran mahal tak sia-sia
Jalur Gemilang megah berkibar
Simbol perpaduan rakyat Malaysia
Habis tertumpah kuah laksa
Jatidiri hendaklah kental
Semangat waja membangunkan bangsa
Bahasa Melayu ejaan rumi
Mula belajar di rumah lagi
Agama Islam agama rasmi
Rukunegara wajib patuhi
Mula belajar di rumah lagi
Agama Islam agama rasmi
Rukunegara wajib patuhi
Masuk hutan menembak rusa
Nikmat rezeki Tuhan kurnia
Marilah bersama membuat jasa
Malaysia harum di persada dunia
Nikmat rezeki Tuhan kurnia
Marilah bersama membuat jasa
Malaysia harum di persada dunia
Sumpah Pemuda
Kami, putra dan
putri Indonesia mengaku
Bertumpah darah
yang satu, tanah air Indonesia
Berbangsa satu,
bangsa Indonesia
Berbahasa satu,
bahasa Indonesia
Nah, pasti
teman-teman sudah hafal isi sumpah pemuda yang diucapkan pada tanggal 28
Oktober 1928 pada kongres pemuda II. Yang ingin kami bahas di sini adalah yang
ketiga.
Ya, penggunaan
bahasa Indonesia!
Dalam kehidupan
sehari-hari, bahasa Indonesja digunakan sebagai bahasa pemersatu. Namun dalam
perkembangannya banyak terdapat masalah. Tak mengapa, keragaman adalah suatu
hal yang umum.
Namun, pernahkah
teman-teman mendengar kabar bahwa nantinya pelajaran bahasa Inggris akan
dihapuskan dari mata pelajaran di sekolah dasar. Katanya, itu terlalu dini
untuk mempelajari bahasa Inggris, nanti malah jadi gak mencintai bahasa
sendiri, blablabla dan lain-lain.
Heloooo, come
back to the post before! Kita gak boleh berlebihan. Memang seharusnya kita
mencintai bahasa Indonesia, namun kita ini juga bagian dari warga dunia! Dan
bahasa Inggris adalah bahasa internasional. Jadi, tidak ada alasan untuk tidak
mempelajarinya, kan?
Coba bayangkan,
apa yang akan terjadi jika kita tidak bisa berbicara bahasa Inggris, tentu akan
kesulitan untuk berhubungan dengan mereka di belahan dunia yang lain. Betapa
repotnya!
Dan lagi, kita
harus selalu out of the box, jangan
jadi katak dalam tempurung, karena sesungguhnya masih ada dunia di luar sana!
So, this is just
an opinion, don’t think about it too much! Tapi itulah saran saya. Tetap punya
patriotisme, tapi non alayisme. This is our post, bye~
Kita bangga, kita
cinta, itu wajar. Itu semua sudah mengalir di darahmu, Nak. Kami justru akan
mempertanyakan jika tidak begitu. Siapa yang mau dirinya direndahkan? #Ambil
golok, bacok!
Eh eh, bercanda.
Tadi itu contoh yang tidak benar ya! Itu A-L-A-Y! Gak perlu deh ya sampe
seperti itu! Heloooo...
Sebagai warga
negara yang baik (berdasarkan janji siswa setiap senin pagi), kita harus
berpatriotisme secara wajar. Dan jangan alay. Apalagi harus menyertakan yang
namanya gol*k, linggi*, dan sebangsanya.
Apabila kita ditantang gelut, yaa jangan naik pitam
dong. Kita balas dengan prestasi, bukannya main bacok.
Kalau tidak
salah, salah satu penyebab tawuran yang marak di jenjang sekolah menengah
tingkat atas ini juga sama alasannya. Patriotisme berlebihan. Nah, akhirnya
malah jadi pertumpahan darah kan? Heeloooo. Bukan ini yang diinginkan pendiri
bangsa kita terdahulu.
Patriotisme, bukan
Chauvinisme
Sudah pada tahu
kan makna chauvinisme? Ayo, buka buku IPS kelas IX bab perang dunia II, hehehe.
Jadi, Adolf Hitler itu adalah tokoh NAZI yang..... (duh, kok malah membahas si
kumis unyu sih..)
Maaf, jadi,
chauvinisme itu mencintai negaranya secara berlebihan. Kan malah ngeri. Adolf
Hitler jadi doyan membunuh orang gara-gara menurutnya suku bangsa Arya-lah yang
paling baik. Jadi semuanya harus dimusnahkan! Hiiiii......
Jadi, ayo kaum
muda yang bersemangat membara bagaikan busur yang dilepas ke angkasa, jangan
alay ya kalo ngefen sama sesuatu, bahkan sama negara sendiri. Hayooo~