Archive for April 2014
Cukup ini saja
Sesuatu yang
dapat membuktikan rasa ini
Cukup ini saja
Hanya sebuah
perasaan bangga
Bangga akan tanah
kelahiranku
Bangga akan
negeriku
Bangga akan
tumpah darahku
Bangga akan
diriku yang terlahir di sini
Ku pejamkan
mataku
Sembari menikmati
buaian angin
Sekali lagi
bergumam, cukup ini saja
Bukti bahwa ku
bangga jadi anak Indonesia
Kami akakan menyajikan Anda sebuah karikatur. Let's see!
Teman-teman yang
mungkin suka ngomik (bukan obat batuk itu loh!) boleh berbahagia nih! Di sini,
kami akan menampilkan komik asli buatan salah satu siswa terbaik kami! Let’s
see!
Langkah sumbang sindirkan lantai,
Binasa badan bicara tak kawal,
Pinggirkan ketuanan negara tergadai,
Hilang maruah bangsa terjual.
Binasa badan bicara tak kawal,
Pinggirkan ketuanan negara tergadai,
Hilang maruah bangsa terjual.
Tanah ini Tanah Melayu,
Pedagang datang ingin berniaga,
Serahkan budi bukan tanahmu,
Pertahankan negara, pertahankan hak bangsa.
Pedagang datang ingin berniaga,
Serahkan budi bukan tanahmu,
Pertahankan negara, pertahankan hak bangsa.
—————————
Pergi ke kedai tergesa-gesa
Hendak membeli gula Melaka
Malaysia maju rakyat sentosa
Negara aman bebas merdeka
Hendak membeli gula Melaka
Malaysia maju rakyat sentosa
Negara aman bebas merdeka
Sesak sungguh di kaki lima
Penat berjalan sakitlah peha
Malaysia Boleh slogan bersama
Asalkan ada daya usaha
Penat berjalan sakitlah peha
Malaysia Boleh slogan bersama
Asalkan ada daya usaha
Terketar-ketar si penjual roti
Hendak seberang sebatang titi
Berbudi bahasa hormat menghormati
Jadilah warga elok pekerti
Hendak seberang sebatang titi
Berbudi bahasa hormat menghormati
Jadilah warga elok pekerti
Pakai TMNEt jalur lebar
Yuran mahal tak sia-sia
Jalur Gemilang megah berkibar
Simbol perpaduan rakyat Malaysia
Yuran mahal tak sia-sia
Jalur Gemilang megah berkibar
Simbol perpaduan rakyat Malaysia
Habis tertumpah kuah laksa
Jatidiri hendaklah kental
Semangat waja membangunkan bangsa
Bahasa Melayu ejaan rumi
Mula belajar di rumah lagi
Agama Islam agama rasmi
Rukunegara wajib patuhi
Mula belajar di rumah lagi
Agama Islam agama rasmi
Rukunegara wajib patuhi
Masuk hutan menembak rusa
Nikmat rezeki Tuhan kurnia
Marilah bersama membuat jasa
Malaysia harum di persada dunia
Nikmat rezeki Tuhan kurnia
Marilah bersama membuat jasa
Malaysia harum di persada dunia
Sumpah Pemuda
Kami, putra dan
putri Indonesia mengaku
Bertumpah darah
yang satu, tanah air Indonesia
Berbangsa satu,
bangsa Indonesia
Berbahasa satu,
bahasa Indonesia
Nah, pasti
teman-teman sudah hafal isi sumpah pemuda yang diucapkan pada tanggal 28
Oktober 1928 pada kongres pemuda II. Yang ingin kami bahas di sini adalah yang
ketiga.
Ya, penggunaan
bahasa Indonesia!
Dalam kehidupan
sehari-hari, bahasa Indonesja digunakan sebagai bahasa pemersatu. Namun dalam
perkembangannya banyak terdapat masalah. Tak mengapa, keragaman adalah suatu
hal yang umum.
Namun, pernahkah
teman-teman mendengar kabar bahwa nantinya pelajaran bahasa Inggris akan
dihapuskan dari mata pelajaran di sekolah dasar. Katanya, itu terlalu dini
untuk mempelajari bahasa Inggris, nanti malah jadi gak mencintai bahasa
sendiri, blablabla dan lain-lain.
Heloooo, come
back to the post before! Kita gak boleh berlebihan. Memang seharusnya kita
mencintai bahasa Indonesia, namun kita ini juga bagian dari warga dunia! Dan
bahasa Inggris adalah bahasa internasional. Jadi, tidak ada alasan untuk tidak
mempelajarinya, kan?
Coba bayangkan,
apa yang akan terjadi jika kita tidak bisa berbicara bahasa Inggris, tentu akan
kesulitan untuk berhubungan dengan mereka di belahan dunia yang lain. Betapa
repotnya!
Dan lagi, kita
harus selalu out of the box, jangan
jadi katak dalam tempurung, karena sesungguhnya masih ada dunia di luar sana!
So, this is just
an opinion, don’t think about it too much! Tapi itulah saran saya. Tetap punya
patriotisme, tapi non alayisme. This is our post, bye~
Kita bangga, kita
cinta, itu wajar. Itu semua sudah mengalir di darahmu, Nak. Kami justru akan
mempertanyakan jika tidak begitu. Siapa yang mau dirinya direndahkan? #Ambil
golok, bacok!
Eh eh, bercanda.
Tadi itu contoh yang tidak benar ya! Itu A-L-A-Y! Gak perlu deh ya sampe
seperti itu! Heloooo...
Sebagai warga
negara yang baik (berdasarkan janji siswa setiap senin pagi), kita harus
berpatriotisme secara wajar. Dan jangan alay. Apalagi harus menyertakan yang
namanya gol*k, linggi*, dan sebangsanya.
Apabila kita ditantang gelut, yaa jangan naik pitam
dong. Kita balas dengan prestasi, bukannya main bacok.
Kalau tidak
salah, salah satu penyebab tawuran yang marak di jenjang sekolah menengah
tingkat atas ini juga sama alasannya. Patriotisme berlebihan. Nah, akhirnya
malah jadi pertumpahan darah kan? Heeloooo. Bukan ini yang diinginkan pendiri
bangsa kita terdahulu.
Patriotisme, bukan
Chauvinisme
Sudah pada tahu
kan makna chauvinisme? Ayo, buka buku IPS kelas IX bab perang dunia II, hehehe.
Jadi, Adolf Hitler itu adalah tokoh NAZI yang..... (duh, kok malah membahas si
kumis unyu sih..)
Maaf, jadi,
chauvinisme itu mencintai negaranya secara berlebihan. Kan malah ngeri. Adolf
Hitler jadi doyan membunuh orang gara-gara menurutnya suku bangsa Arya-lah yang
paling baik. Jadi semuanya harus dimusnahkan! Hiiiii......
Jadi, ayo kaum
muda yang bersemangat membara bagaikan busur yang dilepas ke angkasa, jangan
alay ya kalo ngefen sama sesuatu, bahkan sama negara sendiri. Hayooo~
Saat ini,
patriotisme sering digembor-gemborkan. Katanya, udah banyak yang meninggalkan
sikap patriotik ini. Kami juga merasa begitu sih. Kalo kebenarannya, ya wallahu
alam.
Jadi, kami pernah
membaca suatu sumber yang mengatakan, ada seorang petinggi dari negara
tetangga. Beliau menyatakan, bahwa rakyat Indonesia tak lagi sama. |ya kalo itu
jelas ya, hehe.
Menurutnya,
rakyat Indonesia dahulunya suka mikul
dhuwur mendhem jero (menyembunyikan aib, menunjukkan kebaikan) pada dunia
luar. Mereka bangga, menghormati, tidak menjelek-jelekkan bangsa sendiri.
Namun, sekarang sudah berbeda. Rakyat Indonesia justeru malah menggembor-gemborkan
kejelekan-kejelekan yang ia punya seolah-olah tak menyisakan kebaikan. Sungguh
berkebalikan dengan masa lampau.
Menanggapi hal
ini, kami tidak menelannya mentah-mentah, hanya saja, melihat kondisi yang saat
ini, ada benarnya juga pernyataan ini. Setidaknya kami jadi berspekulasi bahwa
tingkat patriotisme saat ini menurun.
Jadi sebenarnya,
bukan berarti putra-putri Indonesia yang tidak menakjubkan. Justru banyak
sekali puta-putri Indonesia yang berprestasi dan mengharumkan nama bangsa
Indonesia. Namun, kami pernah menyaksikan suatu sumber (lagi), bahwa mereka
lebih memilih untuk bekerja di luar Indonesia karena rakyat Indonesia sendiri
yang kurang mengapresiasi mereka. Selain itu mereka berdalih bahwa peluang
kerja di luar lebih menjanjikan daripada di Indonesia.
Hal ini yang
perlu dibenahi. Kok bisa sih, zaman dulu dan zaman sekarang bisa berbeda? Kok
bisa sih orang pinter kok memilih ke luar? Kita sendiri yang perlu introspeksi.
Apakah tidak ampyun dech?
Jadi mulai
sekarang, apalagi bagi kita, generasi muda Indonesia, jangan mau deh, dibilang
kaya begitu lagi! Jujur itu baik, tapi tidak sepatutnya kita mengatakan
kejelekan kita di depan orang lain, memalukan!
Oya, buat
putra-putri Indonesia yang berprestasi (kami banget itu, amin ya Allah), jangan
takut untuk kembali berjuang untuk Indonesia! Siapa lagi yang mau memajukan
Indonesia kalo bukan kita kita ini? Udah, persetan dengan peluang kerja, yang
terpenting masa depan bangsa kita ada di tangan kita! Insya Allah, pengorbanan
kita ada balasannya kok.
Pokoke, menurut
kami deh ya, patriotisme itu tidak beda jauh sama iman. Kita percaya, dengan
hati, dengan lisan, dengan perbuatan, gak perlu banyak tanya. Cukup patriotisme
saja!
Patriotisme
seharusnya bukan kata yang asing di telinga kita, ya kan? Hayo, siapa yang
belum pernah mendengar? Kita semua harus tau dong apa itu patriotisme.
Jangan sampe deh
yaa, sering denger tapi nggak ngerti artinya. Kalo kami bilang sih, ampyun
dech. Jadi, patriotisme itu adalah.... ~bentar, mikir dulu ya!
Patriotisme
menurut versi kami adalah rasa cinta, rasa bangga, rasa memiliki akan sesuatu
yang mengalir secara alamiah sehingga akan melindungi sesuatu itu dengan
sepenuh hati. Sebagai warga negara yang baik, rasa patriotisme wajib kita
miliki teman-teman! Warga negara yang baik itu bukan cuma membayar pajak aja
loh, hihihi!
Nah, sekarang
sudah tahu kan arti patriotisme? Kalian semua punya definisi sendiri-sendiri
deh! Lalu, hubungannya sama kita apaan?
Ya jelas ada dong
ya. Kita ini kan warga negara Indonesia yang baik (Amin!), seharusnya kita
bangga akan apa yang kita miliki. Tapi sejujurnya, kami haqqul yaqin kalo
kalian semua sudah memiliki rasa patriotik yang naluriah.
Sebagai contoh,
bagaimana tanggapan kalian apabila kebudayaan kita diklaim oleh bangsa lain?
Kita pasti marah kan? Greget bahasa kerennya. Kita pasti merasa gimana gitu,
terlepas dari kebenaran apakah kebudayaan itu memang benar dari negara kita
atau bukan.
Contoh lain,
mudah kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh, mungkin di
sekolah teman-teman ada yang mewajibkan menggunakan abita (aku bangga Indonesia
tanah airku), atau yang biasa disebut pin merah putih di dada kiri. Nah, itu
juga merupakan salah satu bentuk kebanggaan kita terhadap negara kita loh!
Bayangkan, simbol bendera Sang Saka Merah Putih terpampang di bagian jantung,
betapa membanggakannya!
Nah, itu tadi
contoh-contoh rasa patriotisme. Masih ada yang lain? Tentu ada dong! Let’s see
in the next post, see ya!!!