Archive for April 2014

Cukup Ini Saja

Saturday, 26 April 2014
Posted by Unknown
Cukup ini saja
Sesuatu yang dapat membuktikan rasa ini
Cukup ini saja
Hanya sebuah perasaan bangga

Bangga akan tanah kelahiranku
Bangga akan negeriku
Bangga akan tumpah darahku
Bangga akan diriku yang terlahir di sini

Ku pejamkan mataku
Sembari menikmati buaian angin
Sekali lagi bergumam, cukup ini saja

Bukti bahwa ku bangga jadi anak Indonesia

Karikatur

Friday, 25 April 2014
Posted by Unknown
Kami akakan menyajikan Anda sebuah karikatur. Let's see!

Dakwah Kami dalam Komik

Tuesday, 22 April 2014
Posted by Unknown
Teman-teman yang mungkin suka ngomik (bukan obat batuk itu loh!) boleh berbahagia nih! Di sini, kami akan menampilkan komik asli buatan salah satu siswa terbaik kami! Let’s see!

Bambu Runcing

Posted by Unknown
Enjoy the poem!

Pantun Patriotik

Sunday, 20 April 2014
Posted by Unknown
Tag :


Langkah sumbang sindirkan lantai,
   Binasa badan bicara tak kawal,
Pinggirkan ketuanan negara tergadai,
   Hilang maruah bangsa terjual.

Tanah ini Tanah Melayu,
    Pedagang datang ingin berniaga,
Serahkan budi bukan tanahmu,
    Pertahankan negara, pertahankan hak bangsa.
—————————
Pergi ke kedai tergesa-gesa
    Hendak membeli gula Melaka
Malaysia maju rakyat sentosa
    Negara aman bebas merdeka

Sesak sungguh di kaki lima
    Penat berjalan sakitlah peha
Malaysia Boleh slogan bersama
    Asalkan ada daya usaha

Terketar-ketar si penjual roti
    Hendak seberang sebatang titi
Berbudi bahasa hormat menghormati
    Jadilah warga elok pekerti

Pakai TMNEt jalur lebar
   Yuran mahal tak sia-sia
Jalur Gemilang megah berkibar
   Simbol perpaduan rakyat Malaysia

Dapur kotor mahu disental
   Habis tertumpah kuah laksa
Jatidiri hendaklah kental
   Semangat waja membangunkan bangsa


Bahasa Melayu ejaan rumi
    Mula belajar di rumah lagi
Agama Islam agama rasmi
    Rukunegara wajib patuhi


Masuk hutan menembak rusa
   Nikmat rezeki Tuhan kurnia
Marilah bersama membuat jasa
   Malaysia harum di persada dunia
Sumpah Pemuda
Kami, putra dan putri Indonesia mengaku
Bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia
Berbangsa satu, bangsa Indonesia
Berbahasa satu, bahasa Indonesia

Nah, pasti teman-teman sudah hafal isi sumpah pemuda yang diucapkan pada tanggal 28 Oktober 1928 pada kongres pemuda II. Yang ingin kami bahas di sini adalah yang ketiga.
Ya, penggunaan bahasa Indonesia!
Dalam kehidupan sehari-hari, bahasa Indonesja digunakan sebagai bahasa pemersatu. Namun dalam perkembangannya banyak terdapat masalah. Tak mengapa, keragaman adalah suatu hal yang umum.
Namun, pernahkah teman-teman mendengar kabar bahwa nantinya pelajaran bahasa Inggris akan dihapuskan dari mata pelajaran di sekolah dasar. Katanya, itu terlalu dini untuk mempelajari bahasa Inggris, nanti malah jadi gak mencintai bahasa sendiri, blablabla dan lain-lain.
Heloooo, come back to the post before! Kita gak boleh berlebihan. Memang seharusnya kita mencintai bahasa Indonesia, namun kita ini juga bagian dari warga dunia! Dan bahasa Inggris adalah bahasa internasional. Jadi, tidak ada alasan untuk tidak mempelajarinya, kan?
Coba bayangkan, apa yang akan terjadi jika kita tidak bisa berbicara bahasa Inggris, tentu akan kesulitan untuk berhubungan dengan mereka di belahan dunia yang lain. Betapa repotnya!
Dan lagi, kita harus selalu out of the box, jangan jadi katak dalam tempurung, karena sesungguhnya masih ada dunia di luar sana!

So, this is just an opinion, don’t think about it too much! Tapi itulah saran saya. Tetap punya patriotisme, tapi non alayisme. This is our post, bye~
Kita bangga, kita cinta, itu wajar. Itu semua sudah mengalir di darahmu, Nak. Kami justru akan mempertanyakan jika tidak begitu. Siapa yang mau dirinya direndahkan? #Ambil golok, bacok!
Eh eh, bercanda. Tadi itu contoh yang tidak benar ya! Itu A-L-A-Y! Gak perlu deh ya sampe seperti itu! Heloooo...
Sebagai warga negara yang baik (berdasarkan janji siswa setiap senin pagi), kita harus berpatriotisme secara wajar. Dan jangan alay. Apalagi harus menyertakan yang namanya gol*k, linggi*, dan sebangsanya.
Apabila kita ditantang gelut, yaa jangan naik pitam dong. Kita balas dengan prestasi, bukannya main bacok.
Kalau tidak salah, salah satu penyebab tawuran yang marak di jenjang sekolah menengah tingkat atas ini juga sama alasannya. Patriotisme berlebihan. Nah, akhirnya malah jadi pertumpahan darah kan? Heeloooo. Bukan ini yang diinginkan pendiri bangsa kita terdahulu.
Patriotisme, bukan Chauvinisme
Sudah pada tahu kan makna chauvinisme? Ayo, buka buku IPS kelas IX bab perang dunia II, hehehe. Jadi, Adolf Hitler itu adalah tokoh NAZI yang..... (duh, kok malah membahas si kumis unyu sih..)
Maaf, jadi, chauvinisme itu mencintai negaranya secara berlebihan. Kan malah ngeri. Adolf Hitler jadi doyan membunuh orang gara-gara menurutnya suku bangsa Arya-lah yang paling baik. Jadi semuanya harus dimusnahkan! Hiiiii......

Jadi, ayo kaum muda yang bersemangat membara bagaikan busur yang dilepas ke angkasa, jangan alay ya kalo ngefen sama sesuatu, bahkan sama negara sendiri. Hayooo~
Saat ini, patriotisme sering digembor-gemborkan. Katanya, udah banyak yang meninggalkan sikap patriotik ini. Kami juga merasa begitu sih. Kalo kebenarannya, ya wallahu alam.
Jadi, kami pernah membaca suatu sumber yang mengatakan, ada seorang petinggi dari negara tetangga. Beliau menyatakan, bahwa rakyat Indonesia tak lagi sama. |ya kalo itu jelas ya, hehe.
Menurutnya, rakyat Indonesia dahulunya suka mikul dhuwur mendhem jero (menyembunyikan aib, menunjukkan kebaikan) pada dunia luar. Mereka bangga, menghormati, tidak menjelek-jelekkan bangsa sendiri. Namun, sekarang sudah berbeda. Rakyat Indonesia justeru malah menggembor-gemborkan kejelekan-kejelekan yang ia punya seolah-olah tak menyisakan kebaikan. Sungguh berkebalikan dengan masa lampau.
Menanggapi hal ini, kami tidak menelannya mentah-mentah, hanya saja, melihat kondisi yang saat ini, ada benarnya juga pernyataan ini. Setidaknya kami jadi berspekulasi bahwa tingkat patriotisme saat ini menurun.
Jadi sebenarnya, bukan berarti putra-putri Indonesia yang tidak menakjubkan. Justru banyak sekali puta-putri Indonesia yang berprestasi dan mengharumkan nama bangsa Indonesia. Namun, kami pernah menyaksikan suatu sumber (lagi), bahwa mereka lebih memilih untuk bekerja di luar Indonesia karena rakyat Indonesia sendiri yang kurang mengapresiasi mereka. Selain itu mereka berdalih bahwa peluang kerja di luar lebih menjanjikan daripada di Indonesia.
Hal ini yang perlu dibenahi. Kok bisa sih, zaman dulu dan zaman sekarang bisa berbeda? Kok bisa sih orang pinter kok memilih ke luar? Kita sendiri yang perlu introspeksi. Apakah tidak ampyun dech?
Jadi mulai sekarang, apalagi bagi kita, generasi muda Indonesia, jangan mau deh, dibilang kaya begitu lagi! Jujur itu baik, tapi tidak sepatutnya kita mengatakan kejelekan kita di depan orang lain, memalukan!
Oya, buat putra-putri Indonesia yang berprestasi (kami banget itu, amin ya Allah), jangan takut untuk kembali berjuang untuk Indonesia! Siapa lagi yang mau memajukan Indonesia kalo bukan kita kita ini? Udah, persetan dengan peluang kerja, yang terpenting masa depan bangsa kita ada di tangan kita! Insya Allah, pengorbanan kita ada balasannya kok.

Pokoke, menurut kami deh ya, patriotisme itu tidak beda jauh sama iman. Kita percaya, dengan hati, dengan lisan, dengan perbuatan, gak perlu banyak tanya. Cukup patriotisme saja!

Patriotisme seharusnya bukan kata yang asing di telinga kita, ya kan? Hayo, siapa yang belum pernah mendengar? Kita semua harus tau dong apa itu patriotisme.
Jangan sampe deh yaa, sering denger tapi nggak ngerti artinya. Kalo kami bilang sih, ampyun dech. Jadi, patriotisme itu adalah.... ~bentar, mikir dulu ya!
Patriotisme menurut versi kami adalah rasa cinta, rasa bangga, rasa memiliki akan sesuatu yang mengalir secara alamiah sehingga akan melindungi sesuatu itu dengan sepenuh hati. Sebagai warga negara yang baik, rasa patriotisme wajib kita miliki teman-teman! Warga negara yang baik itu bukan cuma membayar pajak aja loh, hihihi!
Nah, sekarang sudah tahu kan arti patriotisme? Kalian semua punya definisi sendiri-sendiri deh! Lalu, hubungannya sama kita apaan?
Ya jelas ada dong ya. Kita ini kan warga negara Indonesia yang baik (Amin!), seharusnya kita bangga akan apa yang kita miliki. Tapi sejujurnya, kami haqqul yaqin kalo kalian semua sudah memiliki rasa patriotik yang naluriah.
Sebagai contoh, bagaimana tanggapan kalian apabila kebudayaan kita diklaim oleh bangsa lain? Kita pasti marah kan? Greget bahasa kerennya. Kita pasti merasa gimana gitu, terlepas dari kebenaran apakah kebudayaan itu memang benar dari negara kita atau bukan.
Contoh lain, mudah kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh, mungkin di sekolah teman-teman ada yang mewajibkan menggunakan abita (aku bangga Indonesia tanah airku), atau yang biasa disebut pin merah putih di dada kiri. Nah, itu juga merupakan salah satu bentuk kebanggaan kita terhadap negara kita loh! Bayangkan, simbol bendera Sang Saka Merah Putih terpampang di bagian jantung, betapa membanggakannya!

Nah, itu tadi contoh-contoh rasa patriotisme. Masih ada yang lain? Tentu ada dong! Let’s see in the next post, see ya!!!
Welcome to Our Blog

Popular Post

Total Pageviews

Powered by Blogger.

Followers

Labels

- Copyright © X MIA 6 Panda #3 -